Kamis, 11 Februari 2010

Masih Mungkinkah Kehadirannya?


Seandainya waktu bisa dirubah, tentu banyak yang ingin memutar ulang waktu, merubah semua yang tak mungkin menjadi mungkin. Inilah yang menjadi salah satu momok bagi pasutri yang sudah tidak lagi dalam masa usia reproduksi. Dimana usia 25 - 30 th yang merupakan masa keemasan bagi mereka yang menginginkan keturunan. Sedangkan usia diatas itu tergolong kehamilan beresiko tinggi, pasutri harus lebih cermat lagi mempersiapkannya.

Tetapi bagi yang memang menunda kehamilannya mungkin bukan merupakan suatu momok yang besar, karena mereka sudah memperhitungkan saat-saat dan resikonya. Tapi bagaimana dengan mereka yang sangat menginginkannya tetapi terbentur berbagai masalah kesehatan, keuangan, dsb. Inilah yang terkadang kurang disadari oleh pasutri sewaktu hendak membina mahligai rumah tangga. Dengan mengetahui kondisi kesehatan dan keuangan dari calon pasutri, keinginan untuk bisa memutar ulang waktu tentu bukanlah hal yang terlintas dalam bentak mereka.

Bagaimana bila ada salah satu atau mungkin kedua belah pihak dari pasutri ternyata mengalami masalah. Apakah mereka juga tidak dianjurkan untuk menikah, sedangkan pada saat pertemuan mereka telah berusia diatas 30 tahun. Haruskah mereka membatalkan perkawinan dan menunggu lagi sampai bertemu dengan orang yang tepat. Sedangkan tepat atau tidaknya hanya Tuhan saja yang tahu, kita manusia baru bisa mengetahuinya setelah menjalaninya. Bukankah kita selalu diminta untuk tidak pernah berhenti berharap padaNya, karena hanya DIA semata yang bisa mewujudkan semua itu. Bukankah Mujizat itu Nyata bagi mereka yang percaya.

Berharap,.....berharap......selalu berharap dan kemudian pasrah, itulah yang sesungguhnya dihadapi oleh semua calon pasutri yang menginginkan keturunan.



gambar : http://image.tempointeraktif.com/?id=1413


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails